Berbicara Efektif

Apa itu
bicara efektif?
Postingan
saya kali ini akan membahas salah satu materi yang diberikan pada LKMM Pra TD . Simak baik-baik ya, semoga bermanfaat.
Bicara
efektif adalah bicara yang tepat tujuan,
tidak bertele-tele, dan tidak rancu. Dalam berbicara efektif, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah tujuan pembicaraan.
Seseorang harus tahu benar tujuannya berbicara, agar saat berbicara tetap fokus
dan tidak ada informasi yang terlewatkan. Percuma toh sudah bicara
panjang lebar tapi saat waktu habis, tujuan pembicaraannya belum tercapai. tidak bertele-tele, dan tidak rancu. Dalam berbicara efektif, ada banyak hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah tujuan pembicaraan.
Poin ke
dua yang harus diperhatikan adalah topik. Ketika berbicara dengan orang lain,
terlebih saat berbicara didepan umum, anda harus pintar-pintar memilih topik
pembicaraan agar pendengan tidak bosan dan tetap fokus pada pembicaraan anda.
Topik yang dipilih sebaiknya yang ringan dan up to date agar lebih ngena
pada pendengar serta mudah dimengerti.
Poin
penting yang ketiga dan yang harus benar-benar diperhatikan adalah siapa lawan
bicara kita. Siapa yang kita ajak bicara. Setelah mengetahui siapa pendengar
kita, kita bisa menyesuaikan topik yang sebaiknya dipilih. Nggak lucu
kan, kalau mengajak bicara anak kecil dengan topik yang berat? Nah, pendengar
harus sangat diperhatikan agar tidak ada kesalahpahaman informasi.
Selain
itu, teknik berbicara juga harus diperhatikan. Tatap mata lawan bicara dan
berkaitan dengan poin ketiga, perhatikan siapa lawan bicara kita, karena itu
menentukan teknik bicara yang harus kita aplikasikan saat berbicara. Tentunya
akan berbeda ketika berbicara dengan dosen dan rekan sepantaran.
Poin
terakhir yang harus diperhatikan adalah waktu. Waktu sangat penting saat kita
dituntut untuk berbicara efektif. Hal ini berkaitan dengan tujuan berbicara.
Jangan sampai ketika waktu yang diberikan selesai, namun tujuan berbicara belum
disampaikan, atau belum tepat pada poin yang ingin kita sampaikan.
Berikut ini
tips / teknik bagaimana berbicara yang efektif , lugas dan jelas. Terutama
ketika kita berbicara dengan atasan atau sedang meloby orang atau saat kita presentasi
dihadapan orang banyak. Jika kita bicara terlalu panjang lebar dan tidak
penting maka wibawa kita akan berkurang dan audience pastinya kesal dan bosen.
Oleh karena
itu, saya akan sharing mengenai teknik jitu presentasi secara efektif.
Semoga sangat bermanfaat bagi kalian yang ingin menguasai communication skill
yang baik.
- jangan terlalu sering menggunakan kata “e” atau “emm” yang merupakan jedah antar kalimat.
- ketika berbicara usahakan melihat dahi audience agar tampak seolah menatap wajah para audience.
- nada dan ritme berbicara di usahakan datar (tidak tinggi rendah)
- kuasai audience dengan joke segar tetapi tidak porno/jorok
- timbulkan interaksi komunikasi yg seimbang dgn audience artinya kadangkala kemampuan mendengarkan akan lebih baik daripada berbicara untuk presentasi tertentu.
- Usahakan agar pesan yang kita kirimkan mudah dipahami
- Pengirim pesan harus dipercaya oleh penerima pesan
- Gunakan pesan non-verbal sesuai dengan pesan verbalnya
- Ulangi pesan verbal yang ingin anda sampaikan seperlunya
- Usahakan mendapat feedback dari pendengar, hal ini bisa menjadi tolak ukur apakah pesan anda tersampaikan atau tidak
Danny I.
Yatim, Media & Communication Adviser dari GRM International, mengadakan
lokakarya berpresentasi efektif. Salah satu materinya adalah kesalahpengggunaan
tiga kata yang perlu kita hilangkan dari kebiasaan berbicara kita. Penggunaan
tiga kata ini berakar pada budaya rendah hati yang pada dasarnya baik.
Sayangnya, berdampak buruk pada kekuatan pesan kita.
Apa saja
tiga kata itu?
1. Kebetulan
-
“Kebetulan, saya ditunjuk sebagai ketua panitia.”
– “Kebetulan, Pak Danny berada di sini untuk menyampaikan bagaimana cara presentasi yang baik.”
– “Kebetulan, Pak Danny berada di sini untuk menyampaikan bagaimana cara presentasi yang baik.”
Danny
biasanya langsung memberikan faktor kejutan dengan menyampaikan, “Bapak-bapak
mungkin kebetulan berada di sini. Tapi saya tidak. Saya tidak kebetulan ada di
sini. Saya memang sengaja ke sini untuk kepentingan Bapak-bapak semua.”
Kalau memang
bukan kebetulan, jangan gunakan kata ini. Tunjukkan niat dan keinginan kita
sejelas-jelasnya. “Saya dipilih sebagai ketua panitia berdasarkan kesepakatan
kita bersama. Karena itu, saya mengharapkan kerja sama Anda semua.”
2. Mungkin
-
“Alternatifnya mungkin ada dua…”
– “Solusinya mungkin bisa kita temukan dengan cara…”
– “Solusinya mungkin bisa kita temukan dengan cara…”
Hilangkan
kata “mungkin” dalam konteks di atas. Yang pasti-pasti saja. Kalau memang
penting bagi hadirin untuk mengetahui probabilitas, sampaikan dengan jelas.
“Ini adalah solusinya. Berdasarkan pengalaman kita dari tahun 1995, kemungkinan
berhasilnya 75%.”
3. (Akan)
Mencoba
- “Saya akan
mencoba menyanyikan sebuah lagu.”
– “Saya coba jelaskan dengan diagram berikut…”
– “Saya coba jelaskan dengan diagram berikut…”
Seperti yang
disampaikan Yoda dalam Star Wars, “Lakukan [saja]. Jangan mencoba.”
Hilangkan
semua percobaan dan jadikanlah pesan yang kuat:
+ “Saya akan
menyanyikan sebuah lagu.”
+ “Lihat diagram berikut.”
+ “Lihat diagram berikut.”
Apakah tiga
kesalahpenggunaan kata ini sudah Anda hilangkan dari gaya bicara Anda?
Catatan kaki
: http://anriz.com
http://sellawahyu.blogspot.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar